Selasa, 18 Agustus 2009

Melihat Insomnia dari Sudut Ilmu Kedokteran Ketiga


Hari ini klinik saya didatangi seorang murid pria SMU yang ditemani oleh kedua orang tuanya. Sang Ibu menunjuk wajah anaknya sambil menggelengkan kepala, lalu berkata: "Kenapa wajah ini selalu tidak sembuh-sembuh juga. Selain itu juga susah tidur". Saya mengamati bisul yang memenuhi wajah anak ini, menyentuh bentol kecil itu dengan tangan, berduri-duri seperti durian. Saya gelengkan kepala mengatakan: "Ini tidak seperti jerawat." Ibunya dengan cemas bertanya: "Lalu apa penyakitnya?"

Terus terang, saya juga tidak tahu. Mau tidak mau saya mengatakan kepadanya: "Mungkin fungsi penawar racun hati tidak baik, timbunan zat racun dalam tubuh terlalu banyak, akibatnya timbul penyakit tersebut." Masalahnya adalah seorang pemuda yang sehat walafiat, kenapa bisa menimbun begitu banyak zat racun? Hasil pemeriksaan menunjukkan, ruas tulang leher ke-6 dan ke-7 masing-masing telah berputar ke dua arah yang berbeda kira-kira 45 derajat, perubahan posisi ruas tulang leher yang demikian aneh, adalah yang pertama kali saya temui, saya menggunakan teknik tangan membantunya kembali ke posisi normal. Karena celah sangat besar, sementara tidak dapat kembali ke posisinya secara tepat sempurna. Namun, setelah dibuka ruas tulang belakang dan ditambah kop lagi, pada dasarnya peredaran energi dan peredaran darah sudah lancar. Saya memberinya sebungkus obat.

Tiga hari kemudian waktu datang berobat lagi, bentol di wajah melunak, tampak membaik dilihat dari permukaan luar. Saya bertanya kepadanya: "Apakah sudah agak membaik?" Saya pikir, dia pasti puas dengan perubahan wajahnya sendiri, dan tak disangka dengan gembira dia berkata: "Ya, sudah banyak berhasil, saya dulu harus bolak-balik 1-2 jam baru bisa tidur, dan terkadang sepanjang malam tidak bisa tidur. Sekarang begitu berbaring, dalam waktu 10 menit sudah tertidur." Saya bertanya kepadanya: "Tahukah, wajahmu sudah banyak berhasil?" Dia meraba-raba wajahnya dan berkata: "Rasanya lebih baik." Dia sama sekali tidak peduli bagaimana keadaan wajahnya, masalahnya orang tua yang merisaukannya sama sekali tidak mengetahui. Anak muda yang belum sampai 20 tahun usianya ini bisa mengidap penyakit insomnia.

Sebagian besar penderita insomnia di klinik berhubungan dengan kelainan posisi ruas tulang belakang, seperti pasien kecil di atas ini, dia mengalami insomnia (kesulitan tidur) karena parahnya kelainan posisi ruas tulang leher. Dan masih banyak lagi yang disebut dengan penderita insomnia pada kelemahan saraf otak, penyebab penyakitnya di ruas tulang belakang yang mengalami kelainan. Melalui pemeriksaan raba anus dapat diketahui, ruas tulang ekor mereka keras dan sama sekali tidak elastis. Orang seperti ini sangat tidak mudah tidur, dan sangat mudah terbangun. Kualitas tidur sangat buruk. Dan karena kualitas tidur tidak baik, menimbulkan banyak penyakit. Penderita seperti ini, akan beralih-alih di berbagai rumah sakit, dan klinik yang berbeda, mencari pengobatan di mana-mana, namun tidak juga mendapat perbaikan.

Terjadinya kelainan pada ruas tulang ekor, pada umumnya berasal dari luka bagian luar, atau terjatuh dan melalui waktu lama tidak mendapatkan pengobatan yang tepat. Ada sebagian orang bisa terus memburuk menuju ke ruas tulang sakral, bahkan ruas tulang lumba dan ruas tulang punggung. Jika sudah demikian, maka timbullah gejala penyakit Rigidity Spondylitis (radang tulang punggung yang menjadi kaku). Dilihat dari sudut ilmu kedokteran ke-3, Rigidity Spondylitis bukan gejala penyakit yang tidak terobati. Hanya saja proses pengobatannya agak lama. Ruas tulang ekor memiliki sebuah titik akupunktur yang penting, namanya titik "Chang Qiang". Ia merupakan titik tolak meridian "Du", menuju ke tubuh bagian depan adalah meridian menuju ke tubuh bagian belakang adalah meridian "Du". Karena terjadi kelainan mungkin mengakibatkan meridian "Du" dan meridian "Ren" buntu sehingga tidak lancar. Sistem saraf pusat pada tubuh manusia, semuanya melalui ruas tulang belakang berhubungan dengan organ-organ vital tubuh dan seluruh anggota tubuh. Jika energi meridian "Du" tidak lancar tentu saja semuanya merasa tidak enak. Maka, bisa muncul "memperbaiki ras tulang punggung" yang termasuk terapi pengobatan baru ini. Banyak penderita yang masih belum tahu, penyakit diri sendiri tergantung pada dokter ahli ruas tulang punggung! Dalam klinik, jika saya bertemu dengan penderita seperti ini, akan mendorongnya berlatih Gong, mengapa? Sebab metode Gong ortodok yang sesungguhnya, misalnya: Falun Gong, dalam proses latihan, ia dapat menghasilkan arus energi, dan arus energi ini tidak sama dengan energi tubuh manusia, kepadatannya lebih besar, energinya lebih kuat, dapat melewati ruas tulang belakang atau organ dalam yang sedang mengalami kelainan.

Karenanya, banyak sekali penderita penyakit lama yang sudah puluhan tahun, dapat sembuh total dalam waktu relatif singkat. Tentu saja, jika ingin memperoleh efek yang menakjubkan ini ada syaratnya, sebab ia bukan Qigong yang biasa kita kenal atau melakukan senam, bukan hanya dengan berlatih gerakan saja sudah cukup. Anda harus memahaminya secara mendalam dan menyeluruh dengan tulus mempraktikkannya baru bisa berhasil. (erabaru.net)* (29 Juli 2009)

Sumber :

http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/3399-melihat-insomnia-dari-sudut-ilmu-kedokteran-ketiga

19 Agustus 2009

Sumber Gambar:

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/files/2009/04/insomnia_by_sorceressmyr.jpg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar