Selasa, 18 Agustus 2009

Mengapa Penderita Insomnia Lebih Banyak Pada Wanita


Dibandingkan pria, wanita lebih banyak menderita insomnia. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan Dr. Penland dari The US Department of Agriculture, Amerika Serikat, jumlah wanita pengidap insomnia sampai dua kali lipat dari pada jumlah pria.

Secara umum, serangan insomnia baru menjadi keluhan para wanita pada masa menjelang menopause (perimenopause). Namun, ternyata ada pemicu imsonia lain pada wanita: kurangnya zat besi dalam tubuh. Ini terutama karena wanita setiap bulan mengalami menstruasi dan sebagian tidak makan sumber zat besi dalam jumlah yang cukup .

Dijelaskan oleh Dr. Penland, wanita yang konsumsi zat besinya rendah, yakni kurang dari satu miligram per hari, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa jatuh tertidur. Kebutuhan manusia akan zat besi kurang lebih dua miligram per hari, sedikit memang, tetapi pengaruhnya cukup besar. Kekurangan zat besi memang tidak sampai mengakibatkan suatu penyakit yang serius, tetapi bisa mengakibatkan tidur kita menjadi terganggu.

Meski tidak digolongkan sebagai penyakit, tetapi sebuah gejala, insomnia merupakan masalah kesehatan yang cukup serius. Bila orang mengalami insomnia kronis dan tidak ditangani dengan tepat, ia bisa mengalami gangguan identitas diri, halusinasi, dan kecemasan yang tidak perlu. Kurang tidur saja memang sudah bisa menimbulkan kelelahan dan menjadikan orang mudah tersinggung.

Masalahnya, banyak orang mencari jalan pintas untuk bisa segera terlepas dari gangguan tidur ini, yakni dengan mengonsumsi obat tidur. Tetapi, dari hasil penelitian terakhir, obat tidur menimbulkan efek samping yang kurang baik. Antara lain, kebingungan dan amnesia (hilangnya ingatan).

Dari hasil penelitian Dr. Charles Morin, psikolog dari Pusat Gangguan Tidur pada Medical College of California, pengukuran di laboratorium tidur menunjukkan: pasien yang diberi obat tidur justru banyak yang mengalami penurunan masa tidur yang lelap. Mereka mungkin bisa tidur lebih lama, namun kualitas tidur mereka amat buruk.

Karena itu, bagi Anda yang sering mengalami insomnia, jangan langsung menengak pil tidur. Cobalah melakukan metode relaksasi. Ini memang terapi jangka panjang, tetapi nyaris tanpa efek samping dan berdampak positif bagi penampilan penderita insomnia dari pagi hingga petang.(vvn). (25 Juni 2009)

Sumber :
19 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar